Metode Kumon, Metode terbaik belajar Matematika

Lagi iseng bersehin kamar ada koran Kompas tanggal 4 Oktober 2011 nah saya baca deh ada artikel tentang metode pembelajaran yang dulu pernah diajarkan ke saya, kira kira begini ceritanya : 
Matematika bagi banyak anak yang duduk di bangku sekolah merupakan mata pelajaran yang menakutkan. Tidak sedikit yang memperoleh nilai jelek pada mata pelajaran ini. Hadirnya metode belajar yang dapat membuat anak rajin berlatih dan menguasai Matematika tentu sangat membesarkan hati.
Pengalaman buruk pernah saya alami saat saya berada di bangku SD kelas 1, saat itu nilai mayematika saya sangat jelek sekali setiap kali ulangan mendapat nilai NOL. Selain itu gurunya juga galak sih, sampai dulu saya pernah rada psikopat gitu sampe di buku PR saya tulis "Ibu Akan Saya Bunuh". Saking saya stressnya bisa bisanya saya mengancam guru dengan kata kata sekasar itu Astagfirullah.

Untung saja kelas 2, ayah saya dipindah tugaskan ke daerah Kabupaten Pandeglang sehingga saya juga pindah sekolah, di sekolah saya yang baru saya privat dan gurunya pernah tinggal di jepang dan mengetahui Metode KUMON (Toru Kumon). Metode ini yah kalo saya ingat ingat dulu ceritanya anak dari bapak Toru Kumon ini belet MTK'nya sehingga pak Kumon yang seorang Guru SMA berusaha membuat anaknya jadi senang matematika, maka dirancanglah metode Kumon ini.
Toru Kumon
Toru Kumon

Dalam web nytimes dijelaskan secara singkat Metode Kumon itu :
Devoting no more than 30 minutes a day to the program, but doing it seven days a week, mostly at home, students in the program complete finely calibrated work sheets, each almost imperceptibly more advanced than the one before.
The method requires pupils to get all the problems on a given work sheet right within a fixed time limit, generally 10 minutes, before advancing to the next level.
It is a measure of the method's degree of gradation, and its stress on repetition, that there are 70 sheets of simple 1 + problems and 50 devoted to the addition of 2.
In addition to teaching math, the program is designed to instill discipline and build self-esteem, a goal that is achieved in part by virtually assuring new pupils initial success by starting them on the graduated Kumon road at a point a year or two behind their current grade levels.
 Yang kalau saya translete jadi begini :
Mengerahkan tidak lebih dari 30 menit sehari untuk program, tetapi melakukannya tujuh hari seminggu, terutama di rumah, siswa yang dalam program harus dikalibrasi (Seperti alat yaitu di NOL kan kembali) atau diketahui kemampuannya lalu melakukan program yang dirancang.

Metode ini mengharuskan murid untuk menyelesaikan semua masalah pada lembar kerja yang diberikan tepat dalam batas waktu yang tetap, umumnya 10 menit, sebelum maju ke tingkat berikutnya.

Ini adalah ukuran derajat metode ini gradasi, dan stres pada pengulangan, bahwa ada 70 lembar sederhana 1 masalah + dan 50 ditujukan untuk penambahan 2.

Selain mengajar matematika, program ini dirancang untuk menanamkan disiplin dan membangun rasa percaya diri, tujuan yang dicapai sebagian oleh hampir meyakinkan murid baru sukses awal dengan memulai mereka di jalan Kumon lulus pada titik satu atau dua tahun di belakang mereka saat kelas tingkat.



Jadi waktu SD karena saya privat dengan guru yang mengetahui teknik ini saya jadi juara 1 lomba Cerdas Cermat se Kabupaten saat kelas 5 SD tahun 2003, dan 2 Kali berturut turut menjadi juara Lomba Cepat Tepat Se Kabupaten di SMAN 2 Pandeglang tahun 2004 dan 2005, serta Juara 1 Olimpiade Matematika tingkat SMP Sekabupaten dan Juara 3 Se Provinsi Banten tahun 2006. Masih banyak lomba kecil kecil yang saya raih.

6 Comments

  1. terus definisi kumon ituh sendiri apah bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kumon itu nama pengagas metodenya. metodenya sendiri udah gw jelasin diatas

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Selesai sampaitingkat akhir di kom mas?

    ReplyDelete

Terima kasih telah membaca "Nomaden Edogawa" tinggalkan komentar yah kawan, ayo bangun komunikasi yg baik.