Inovasi Kegiatan peningkatan kepedulian kesehatan masyarakat sejak dini

Pengantar
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tersebut sehingga tercipta lingkungan yang sehat, namun kesadaran akan pentingnya kesehatan di Indonesia masih rendah  karena kurangnya penyuluhan, fasilitas kesehatan, tenaga medis serta infrastruktur yang kurang memadai dari pemerintah daerah ataupun pusat.
Maka dari itu untuk menangani masalah kesehatan ini baik pemerintah daerah maupun pusat bahkan lembaga kesehatan swasta mengadakan kegiatan – kegiatan pendidikan kesehatan dengan cara-cara atau metode baru maupun metode lama tetapi diberi variasi. Hal ini dilakukan karena kegiatan dengan metode yang lama membuat masyarakat jenuh padahal saat ini adalah era digital, dimana kreatifitas termasuk peran penting dalam segala aspek.
Dulu saat saya KKN sekitar bulan Februari-Mei 2013, kami harus memberikan variasi pada kegiatan penyuluhan kesehatan yang akan kami adakan, hal ini dikarenakan masyarakat sekitar kurang antusias dengan pola kegiatan seminar yang itu-itu saja. Padahal kami hanya mengabdi pada satu RW dan itupun di Pusat Kota Yogyakarta. 
Kegiatan KKN pada  Posyandu Balita


Kreatifitas kegiatan kami sadari sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Salah satu kegiatan yang kami lakukan dengan membuat penyuluhan kesehatan singkat atau sedikit demi sedikit pada kegiatan Arisan maupun simpan pinjam Ibu-ibu PKK RW. Untuk sasaran pelajar dan anak-anak kami memberikan kegiatan peduli kesehatan pada pertemuan Bimbel (bimbingan belajar) maupun TPA (Taman Pendidikan Agama) dengan cara yang sederhana seperti mengingatkan kebersihan jari kuku, mengajarkan cara cuci tangan, dan lain sebagainya.
Tentu saja Pemerintah akan melakukan hal sama, yaitu dengan mengadakan program-program kesehatan yang dijalankan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Berhubung saya tidak lagi (dulu anggota PMR) menggeluti bidang kesehatan melainkan Fisika apalagi jauh dari ilmu pemerintahan jadi kurang begitu update mengenai program kesehatan apa saja yang disediakan oleh pemerintah. Tetapi karena ada tantangan Lomba Blog FKPR saya menjadi semangat mulai mencari informasi kegiatan pemerintahan dan pihak swasta dibidang kesehatan dan menulisnya dari pandangan saya.

Program Pendidikan kesehatan ini tentunya diberikan kategori berdasarkan umur, Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sampai Lansia. Contoh sederhananya ada posyandu balita dan posyandu lansia. Kalau ingat waktu saya masih sekolah dasar sering diadakan kegiatan edukasi kesehatan diantaranya yang saya ingat Tentu saja kebersihan kuku dan rambut, serta adanya kegiatan penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan yang diadakan UKS sekolah bersama Pihak kesehatan dulu kurang tahu apa itu puskesmas atau dari institusi swasta.

Program kesehatan oleh Unilever
Salah satunya Yayasan Unilever sejak tahun 2005 telah mencetuskan “program pendidikan kesehatan masyarakat” dengan mengajak dan mendeklarisikan masyarakat yang terlibat menjadi “agen perubahan”. Dilansir dari webnya program ini telah menjangkau 40 kota dari 6 provinsi di Indonesia. Beberapa program yang dijalankan diantaranya dengan dokter kecil yaitu program pendidikan kesehatan sederhana kepada siswa-siswi Sekolah Dasar tentang kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi sesudah sarapan dan sebelum tidur. Untuk sekolah menengah pendidikan yang diberikan lebih mengarah ke pubertas seperti pengenalan HIV/AIDS dan pencegahannya serta mengajak peserta didik untuk memerangi virus tersebut bukan pasiennya.
Kegiatan PT Unilever di kegiatan HCTPS Kebayoran
Untuk Masyarakat luas yayasan unilever memiliki program Desa Sehat, program ini Program ini memberdayakan semua sumber daya masyarakat untuk menciptakan keluarga dan lingkungan masyarakat yang sehat melalui peningkatan praktek gaya hidup bersih dan sehat, diet seimbang, pengelolaan sampah agar tercipta lingkungan yang sehat. Program ini dilaksanakan di 25 desa yang tersebar di dua provinsi (Yogyakarta dan Jawa Timur).
Program Pemerintah Pusat
Dari Pihak Pemerintah yang saat ini masih dalam kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2, Pada awal pemerintahannya pemerintah pusat mencanangkan sebuah gerakan yang disebut gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Gerakan ini adalah inisiatif semua komponen bangsa yang mengedepankan upaya-upaya Promotif, Preventif dan kuratif dibidang kesehatan.
Promotif yang dimaksud adalah suatu upaya untuk meningkatkan status kesehatan dan menjaganya dari semua kemungkinan-kemingkinan yang menyebabkan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan tersebut bisa berupa meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, menjaga kebugaran tubuh, mengatur menu seimbang termasuk didalamnya kegiatan rekreasi dan pembinaan mental spiritual.
Kegiatan preventif dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan menghindari timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa berupa pemberian imunisasi, perbaikan lingkungan ( hygiene dan sanitasi )baik perorangan, perumahan, industri rumah tangga maupan indistri perusahaan. Kegiatan preventif juga diulakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas juga kereta api dan keselamatan kerja terhadap seluruh pekerja termasuk pekerja perusahaan. Pada tingkat perusahaan dan departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak lingkungan ( AMDAL) 
Pandangan saya terhadap Program kesehatan yang ada
            Tentunya banyak program yang dicanangkan oleh Pemerintah dari pusat hingga ke desa, dengan berbagai macam varian program bisa dilihat banyak sekali jenis kartu jaminan kesehatan dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda Seperti KJS (Kartu Jakarta Sehat) yang dicanangkan oleh Pak Jokowi.
Tapi masih terasa belum cukup sampai disitu menyelesaikan masalah kesehatan ini. Menurut pengalaman saya saat KKN Pendidikan Kesehatan ini harus diberikan langsung ke setiap keluarga kecil. Program Posyandu dan PKK harus dimajukan lagi. Karena saya merasa sekali saat tinggal di Serang di komplek perumahan tidak ada kegiatan PKK walaupun Posyandu ada. Saat melaksanakan KKN saya mengerti manfaat dari kegiatan tersebut, banyak informasi dan ilmu yang didapat dari kegiatan PKK termasuk penyuluhan. Di Komplek perumahan memang suasana berbeda terlihat lebih individualis walaupun tidak semuanya.

Kegiatan PKK ini terorganisir dari Pusat sampai ke desa, dilaksanakan melalui kelompok dasawirna yaitu 10-20 PKK yang berdekatan. Nah kalau 10-20 PKK kan anggotanya tidak terlalu banyak, karena faktanya banyak ibu-ibu yang masih malas mengikuti kegiatan ini jika tidak kenal anggota. Di kegiatan ini ibu-ibu bisa share informasi dari pusat terutama bidang kesehatan untuk menunjang kesejahteraan keluarga tersebut. Dari pada ibu-ibu ngumpul terus ngerumpiin artis bahkan ngegosip lebih baik waktunya digunakan untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan.
Setelah ibu-ibu ini mendapat informasi tersebut dia akan menerapkannya dan mengajarkan pada anak-anak serta anggota keluarga yang lain. Sehingga sang anak secara tidak langsung mendapat pendidikan kesehatan dari ibunya yang mana akan menjadi kebiasaan dari anak tersebut. Begitulah pentingnya optimalisasi program PKK yang sejatinya dari pemerintah tapi dilaksanakan dan digerakkan oleh rakyat secara mandiri.
Pendidikan Kesehatan dilakukan menggunakan Teknologi Informasi
            Selain melalui peran keluarga dalam meningkatkan pendidikan kesehatan, sekarang tiap individu sudah bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah. Ya, lewat internet. Internet saat ini sudah digunakan oleh semua kalangan dan menjadi bagian dari pola hidup modern. Berdasarkan pola hidup inilah maka teknologi informasi mempunyai peran dalam penyebaran informasi kesehatan.
Pusat Penelitian Informatika-LIPI meluncurkan aplikasi sederhana diberi nama e-health untuk memberikan pendidikan kesehatan, membantu mengenal penyakit, membantu mengatasi keadaan darurat dan bukan untuk membuat masyarakat menjadi dokter/tenaga medis maupun mengajarkan cara mendiagnosa penyakit layaknya dokter/tenaga medis. Aplikasi e-health difokuskan pada tindakan preventif daripada represif akan penyakit, kesigapan menghadapai kondisi darurat, gangguan kesehatan disaat jarak dan waktu jauh dari tenaga medis dan meningkatkan kepekaan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Sayangnya program inipun masih belum merata dan tepat sasaran karena tidak semua lapisan masyarakat memiliki peralatan untuk menikmati fasilitas ini. Selain itu kembali ke motivasi diri masyarakat masih harus dipacu lagi karena walaupun punya alat seperti Smartphone tidak banyak yang akan memilih untuk mendownload e-health. Maka dari itu aplikasi/program ini harus di publikasikan lebih baik agar banyak yang menggunakannya.

Begitu banyak inovasi yang dicanangkan oleh banyak pihak ini diharap dapat segera mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Dan tentunya masyarakat masih menunggu untuk adanya inovasi program pendidikan kesehatan yang menyeluruh dan merata dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Sekian tulisan saya yang saya ikut sertakan pada Lomba Blog FPKR “Wajah dan Regulasi Kesehatan di Indonesia” semoga bermanfaat.
~Nomad
Daftar Referensi 
  1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. NO 1179 A/MENKES/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  2. http://www.informatika.lipi.go.id/berita/239-e-health-edukasi-kesehatan
  3. http://www.unilever.co.id/id/aboutus/yayasanunileverindonesia/meningkatkankesehatan/


2 Comments

  1. Wah ternyata begitu pentingnya edukasi kesehatan itu
    Semangat lombanya mas!

    ReplyDelete
  2. templatenya baru, keren mas fast n simple

    aku dukung artikel ini

    ReplyDelete

Terima kasih telah membaca "Nomaden Edogawa" tinggalkan komentar yah kawan, ayo bangun komunikasi yg baik.